Tampilkan postingan dengan label Manfaat membeli barang thrift. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Manfaat membeli barang thrift. Tampilkan semua postingan

Jumat, 08 November 2024

MANFAAT MEMBELI BARANG THRIFT


Thrift adalah suatu langkah yang mana dapat menyelamatkan bumi dengan cara meminimalisir limbah-limbah tekstil yang mana limbah-limbah di sini sebagian besar berasal dari barang-barang yang sulit untuk diuraikan. Selain dapat ramah lingkungan thrifting di sini memiliki berbagai manfaat: 

a) Budget yang murah dengan kualitas yang lumayan bagus Seperti yang kita ketahui bahwasanya salah satu daya tarik yang disuguhkan oleh kegiatan ini adalah barang yang mana berharga murah yang sesuai budget kantong kita memiliki kualitas baju yang sangat bagus apalagi ada beberapa dari barang-barang adalah milik brand ternama.(Syakira & Gaol, t.t.) Dapat disimpulkan bahwasannya barang-barang yang ada di thrift shop ini adalah barang yang sudah memiliki satu siklus atau memiliki satu siklus hidup dari pemilik sebelumnya dan ini dapat dikatakan bahwasannya produk tersebut adalah produk yang awet atau tahan lama. Walaupun baju yang ada di thrift shop ini sebagian besar adalah baju dengan model yang agak lama ini menjadikan kita lebih kreatif untuk berkreasi dalam memadukan outfit saat berpakaian dalam kata lain kita harus pandai mix and match style kita agar terlihat lebih stylish.

b) Kita dapat menemukan pakaian yang unik atau langka Dengan kembalinya populeritas busana berpakaian era 90-an menjadikan thrift shop ini laku keras. Karena di sini kita akan menemukan berbagai baju dengan model yang lama yang mana kembali ngetren di era ini. Saat thrifting kita akan disuguhkan dengan berbagai pakaian yang unik dan bisa jadi pakaian itu sudah langka saat ini, ketika berbelanja kita akan dihadapi dengan ribuan model baju yang beragam dan jarang ada baju yang serupa. Banyak dari kalangan remaja yang memperpadukan baju lama dengan beberapa tren yang ada inilah salah satu inovasi dari perubahan dan perkembangan globalisasi. 

Thrift shop ini bermula dari wilayah pesisir laut berupa wilayah Sumatera, Batam, Kalimantan, dan juga Sulawesi yang mana menjadi salah satu tempat masuknya barang-barang impor dari negara-negara lain. Di beberapa tahun tahun yang lalu produk ini tidak disebut dengan barang thrifting melainkan para penjualnya mengatakan bahwa ini adalah sebuah barang impor dari negara luar namun seiring berkembangnya zaman dan berkembangnya culture trifting ini barulah para pedagang mengatakan bahwasanya itu adalah barang-barang trift. Bukan hanya di Indonesia ternyata fenomena trifting ini juga sudah berkembang di berbagai negara termasuk di negara Amerika Serikat yang mana tren ini sudah ada sejak tahun 1980- an hingga 1990-an. Hingga di tanggal 17 Agustus ini sebagai hari peringatan National Thrift Store Day, di peringatan ini dilakukan di toko toko nasional dan kemudian diperingati oleh tokoh-tokoh spesifik dengan menawarkan diskon yang gila-gilaan. Sedangkan di Indonesia fenomena ini memiliki beberapa penyebutan yang berbeda tentunya di berbagai daerah seperti di daerah Bandung yang mana disebut dengan awul-awul dan di daerah Jawa Timur disebut dengan istilah burjer. Seperti halnya yang telah disebutkan tadi bahwasannya awal mulanya penjualan ini berada di daerah pesisir yang menjadi perbatasan antara Indonesia dan negara lain banyak masyarakat yang awalnya merasa gengsi dengan fenomena ini namun lama kelamaan semua masyarakat mulai terbuka dengan perkembangan fenomena ini.